Batasan interaksi dalam bersosial
Redaksi PPUW, Ponpes Al-Urwatul Wutsqo(6/12/2021). Fenomena yang menjadi aktivitas keseharian kita dalam kehidupan di masyarakat, salah satunya adalah interaksi sosial. Mestinya kita tidak lepas dari kontraksi hubungan antara lawan jenis, yakni hubungan antara pria dan juga wanita. Dalam kegiatan bersosial ini yang saling mempengaruhi adalah hubungan timbal balik, yaitu hubungan antara individu dan juga kelompok.
Namun tahu bahwasannya ada batasan tertentu dalam hubungan antara laki-laki dan juga wanita dalam interaksi sosial yang kita belum sadari yaitu yang paling menonjol dalam bidang pergaulan adalah kebebasan interaksi antara laki-laki dan perempuan dalam kehidupan. Maka saat ini lazim kita saksikan laki-laki dan perempuan bergaul bebas nyaris tanpa batas. Baik di ruang privat maupun di tempat umum.
Hal ini sudah lumrah dilakukan
Seperti, bertemu di cafe, bertamasya bareng hingga saling bertamu antara laki-laki dan perempuan tanpa ada mahram yang menemani. Bahkan sudah menjadi tradisi merasa punya kebebasan penuh dalam berinteraksi. Dari sekadar iseng-iseng, jalan berdua, bergandengan tangan, berpelukan hingga tak sedikit diantaranya jatuh ke lembah perzinaan. Karena itu, Islam memiliki sejumlah aturan yang membatasi kebebasan interaksi laki-laki dan perempuan hanya dalam batasan yang dibolehkan syariat.
Bukan untuk mengekang manusia, namun dengan aturan tersebut, kehormatan dan kemuliaan masyarakat bisa terjaga. Inilah bukti kasih sayang Allah terhadap hambanya agar manusia tidak terjerumus dalam lembah kemaksiatan sebagaimana dalam firman-nya.
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)
Sebagaimana diterangkan di atas bahwa zina adalah perbuatan yang sangat dimurkai Allah dan Allah akan memberikan dosa yang sangat besar bagi pelakunya, bahkan bukan hanya di akhirat saja di dunia pun mendapatkan kerusakan-kerusakan pada jiwa. Oleh karena itu, kita hindari berpacaran karena perbuatan ini sangat keji dan kotor dan masih banyak efek negatif yang lainnya.
Mari kita bersama-sama senantiasa menjaga diri terhadap hal yang kita anggap sepele ini bahwasannya kunci utama dari zina adalah mata yang menjadi pandangan kita. Dari pembahasan ini kita berusaha membentengi diri apabila sudah terlanjur maka bertaubatlah dan perbanyak membaca istighfar. Semoga Allah mengampuni dosa dan menerima semua amal kita.
Comments
Post a Comment