Kiprah Pesantren di Era Globalisasi


┏📚🍃━━━━━━━━━━━━━━━━┓
              REDAKSI PPUW JOMBANG
┗━━━━━━━━━━━━━━━━📈✉️┛






Redaksi PPUW, Ponpes Al-Urwatul Wutsqo Jombang(03/09/2022). Santri dikatakan sebagai agen perubahan memang tidaklah mengherankan, karena sejarah kemerdekaan RI tidak terlepas dari peran santri dalam mempertahankan dan memperjuangkan negri ini. Kiprah mereka turut andil dalam membela negeri Nusantara dari belenggu penjajah. Revolusi Jihad sebagai bukti nyata dibawah Pimpinan K.H Hasyim Asy'ari pada masa itu dan dapat dilihat dari perjuangannya saat mendirikan lembaga pendidikan Islam berbasis pesantren di bumi Jawa.


Saat ini di Indonesia terdapat banyak pondok pesantren, Bahkan bisa dikatakan bahwa Indonesia memiliki Pondok Pesantren terbanyak di dunia. Sehingga hal memungkinkan banyaknya jumlah santri di Indonesia menempati posisi pertama di dunia. Dan juga perkembangan di era globalisasi yang tidak dapat dihentikan. Maka tentunya pesantren juga yang tergolong sebagai salah satu instansi Pendidikan agama tentunya juga harus mengikuti perkembangan ini walau di mata sebagian masyarakat pesantren adalah system Pendidikan yang kuno dan kecil kemungkinan akan diterima di lapangan pekerjaan sekarang yang berbasis teknologi.



Namun, para pengelola pesantren pun tidak ambil diam banyak yang memasukkan ilmu teknologi sebagai kurikulum mereka yang tentunya dapat membuat para santri lebih memahami teknologi dan dapat bersaing dengan anak-anak sepantarannya dalam hal pengetahuan teknologi. Salah satu contohnya adalah hadirnya pesantren-pesantren modern yang bahkan tidak hanya mengajarkan ilmu agama saja tapi juga Bahasa arab dan inggris agar para lulusannya dapat bersaing di dunia kerja dan juga lebih siap menghadapi globalisasi.



Seperti yang kita ketahui di era globalisasi ini bukan hanya teknologi saja yang berkembang tetapi juga budaya dan informasi dari luar sangat rentan dalam mempengaruhi gaya hidup anak muda zaman sekarang yang tentunya hidup di era ini, mulai dari cara pakaian, cara berperilaku, tata krama, dan banyak hal lain yang membuat anak muda mulai melupakan budaya timur yang lekat akan tata krama dan sopan santun. Oleh karenanya, butuh perhatian bagi kita semua untuk menyadari permasalahan tersebut terlebih bagi santri untuk membangunkan kembali ilmu yang dimilikinya untuk memperbaiki kemerosotan, menghidupkan kembali nilai-nilai kehidupan terkait aktivitas keseharian.





Oleh: Young One


============================

REDAKSI PPUW JOMBANG


Website : http://redaksippuw.eu.org

Facebook : Redaksi Ppuw

Instagram : RedaksiPPUWofficial

YTube : Redaksi PPUW Official

Gmail :redaksippuw@gmail.com




Comments