Menyelam Sejarah hari Santri



┏📚🍃━━━━━━━━━━━━━━┓
          REDAKSI PPUW JOMBANG
┗━━━━━━━━━━━━━━📈✉️┛




Redaksi PPUW, Ponpes Al-Urwatul Wutsqo Jombang(22/10/2022). Ribuan santri menghadiri kirab santri dan gerak jalan yang diselenggarakan oleh Bupati ibu mundjidah Wahab dan wakil bupati bapak sumrambah yang dimulai pagi pukul 07.00 tadi. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan kiprah perjuangan untuk melestarikan kebudayaan Islam sebagai santri yang terpelajar untuk memenuhi reputasi Islami dan juga memperjuangkan kiprah para pahlawan seperti kyai haji Hasyim Asy'ari, kyai haji Adlan Ali, dan lain-lain.


Selain kita mengenang jasa pahlawan, kita gunakan untuk membangun citra untuk kembali pada tanggal Nasional dimaksudkan untuk mengingat dan meneladani semangat jihad para santri merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang digelorakan para ulama. Lahirnya hari santri ditetapkan pada 22 Oktober 1945 yaitu dengan lahirnya resolusi jihad dan (santri) terus berkiprah untuk mengisi kemerdekaan republik Indonesia, 



Mengutip tulisan Rijal Muumaziq dalam buku "KH. Hasyim Asy'ari - Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri" terbitan Museum Kebangkitan Nasional, diceritakan soal awal mula Resolusi Jihad terjadi. Saat itu, Indonesia sedang mempertahankan kemerdekaan lantaran mendapat dorongan dari penjajah.


Berbagai provokasi dan upaya menggoyahkan kemerdekaan Indonesia dilakukan. Seperti peristiwa perobekan bendera Belanda pada 19 September 1945 hingga la peristiwa perebutan senjata tentara Jepang pada 23 September 1945.


Kian memanasnya kondisi pasca kemerdekaan mendorong Presiden Soekarno berkonsultasi kepada KH Hasyim Asy'ari, yang punya pengaruh di hadapan para ulama. Melalui utusannya, sang Presiden menanyakan hukum mempertahankan kemerdekaan.


Dengan tegas, KH Hasyim Asy'ari mengatakan bahwa umat Islam perlu melakukan pembelaan terhadap tanah air dari ancaman asing. Pada 17 September 1945, KH Hasyim Asy'ari mengeluarkan fatwa jihad untuk melawan para penjajah.

Fatwa jihad itu kemudian melahirkan resolusi Jihad yang disepakati saat rapat di Kantor Pengurus Besar NU di Bubutan, Surabaya pada 21-22 Oktober 1945. Para ulama se-Jawa dan Madura menetapkan Resolusi Jihad dan kemudian menyebarluaskannya melalui masjid, musala bahkan dari mulut ke mulut.


Karena pertimbangan politik, para ulama tidak menyebarkan resolusi ini melalui radio atau surat kabar. Namun seruan ini disampaikan langsung oleh pemerintah melalui surat kabar pada 26 Oktober 1945.


Usai disiarkan di mana-mana, resolusi jihad kian membakar semangat para santri. Mereka berusaha mempertahankan kemerdekaan dan berbondong-bondong ke Surabaya hingga mendorong terjadinya peristiwa 10 November 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.



Oleh: Young One

Sumber: 




============================

REDAKSI PPUW JOMBANG


Website : http://redaksippuw.eu.org

Facebook : Redaksi Ppuw

Instagram : RedaksiPPUWofficial

YTube : Redaksi PPUW Official


Gmail :redaksippuw@gmail.com






Comments